Minggu, 27 November 2011

Data penelitian menunjukkan, penyebab kematian karena penyakit jantung (42,2%), stroke (25,9%), penyakit paru dan asma (12,5%), kanker (5,4%) dan penyakit lain (kurang dari 4%). Lebih dari separuhnya (di atas 50%) meninggal di rumah, sepertiga meninggal di rumah sakit, sekitar 1,8% meninggal dalam perjalanan, dan 0,9% meninggal setelah berolahraga.

Menurut Prof. Dr. Budhi Setianto, SpJP, penyakit jantung dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor yang tidak bisa dihindari dan diantaranya keturunan, bertambahnya usia, jenis kelamin, rasa atau suku bangsa.
Atherosklerosis
Atherosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah) sering menjadi pemicu penyakit jantung. Penyempitan dan berkurangnya elastisitas pembuluh darah, akan mengganggu aliran darah ke jantung. "Akibatnya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Jantung mengalami kerusakan dan tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya," jelas Prof. Budhi.
Penyakit Jantung Koroner
Di Indonesia, penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung penyebab kematian utama. Penyakit jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner, yaitu terjadinya penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang akan mempersempit liang arteri koroner (atherosklerosis), dan akhirnya mengganggu alirah darah ke jantung.
ANGINA
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung kekurangan oksigen akibat pembuluh darah yang menyempit. Aktivitas fisik dan emosi, menyebabkan jantung bekerja lebih berat. Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Meski gejalanya serupa dengan gagal jantung, angina berbeda dengan gagal jantung. Angina disebabkan penyempitan arteri koroner, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung. Sedangkan gagal jantung disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah. Gagal jantung dapat menyebabkan kerusakkan pada otot jantung, sedangkan angina tidak.
Gagal Jantung
Jangan anggap enteng jika merasa lelah yang tidak biasa, pola tidur terganggu, sulit bernapas dan ketidakmampuan mencerna. Bisa jadi, itu gejala seranga jantung. Serangan jantung atau gagal jantung, umumnya terjadi mendadak. Pada kondisi ini, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit (curah jantung), tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan nutrisi. Penyebabnya bervariasi. Intinya setiap gangguan yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah, dapat menyebabkan gagal jantung.
Dengan memonitor secara rutin tekanan darah Anda, gangguan pada jantung dan pembuluh darah dapat dideteksi sedini mungkin. Untuk memudahkan memonitor tekanan darah secara rutin, Omron menyediakan Alat ukur tekanan darah otomatis yang dirancang khusus untuk memudahkan melakukan pengukuran secara mandiri dan praktis.
Sumber : OTC DIGEST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar