Data penelitian menunjukkan, penyebab kematian karena penyakit
jantung (42,2%), stroke (25,9%), penyakit paru dan asma (12,5%), kanker
(5,4%) dan penyakit lain (kurang dari 4%). Lebih dari separuhnya (di
atas 50%) meninggal di rumah, sepertiga meninggal di rumah sakit,
sekitar 1,8% meninggal dalam perjalanan, dan 0,9% meninggal setelah
berolahraga.
Menurut Prof. Dr. Budhi Setianto, SpJP, penyakit jantung dipicu oleh
dua faktor, yaitu faktor yang tidak bisa dihindari dan diantaranya
keturunan, bertambahnya usia, jenis kelamin, rasa atau suku bangsa.
Atherosklerosis
Atherosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah) sering
menjadi pemicu penyakit jantung. Penyempitan dan berkurangnya
elastisitas pembuluh darah, akan mengganggu aliran darah ke jantung.
"Akibatnya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Jantung mengalami
kerusakan dan tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya," jelas Prof.
Budhi.
Penyakit Jantung Koroner
Di Indonesia, penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung
penyebab kematian utama. Penyakit jantung koroner merupakan kelainan
pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner, yaitu terjadinya
penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang
akan mempersempit liang arteri koroner (atherosklerosis), dan akhirnya
mengganggu alirah darah ke jantung.
ANGINA
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau perasaan
tertekan, yang terjadi jika otot jantung kekurangan oksigen akibat
pembuluh darah yang menyempit. Aktivitas fisik dan emosi, menyebabkan
jantung bekerja lebih berat. Jika arteri menyempit atau tersumbat
sehingga aliran darah tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan
oksigen, bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Meski gejalanya serupa dengan gagal jantung, angina berbeda dengan
gagal jantung. Angina disebabkan penyempitan arteri koroner, yang
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung. Sedangkan gagal
jantung disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah. Gagal jantung dapat
menyebabkan kerusakkan pada otot jantung, sedangkan angina tidak.
Gagal Jantung
Jangan anggap enteng jika merasa lelah yang tidak biasa, pola tidur
terganggu, sulit bernapas dan ketidakmampuan mencerna. Bisa jadi, itu
gejala seranga jantung. Serangan jantung atau gagal jantung, umumnya
terjadi mendadak. Pada kondisi ini, jumlah darah yang dipompa oleh
jantung setiap menit (curah jantung), tidak mampu memenuhi kebutuhan
normal tubuh akan oksigen dan nutrisi. Penyebabnya bervariasi. Intinya
setiap gangguan yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah, dapat
menyebabkan gagal jantung.
Dengan memonitor secara rutin tekanan darah Anda, gangguan pada
jantung dan pembuluh darah dapat dideteksi sedini mungkin. Untuk
memudahkan memonitor tekanan darah secara rutin, Omron menyediakan Alat
ukur tekanan darah otomatis yang dirancang khusus untuk memudahkan
melakukan pengukuran secara mandiri dan praktis.
Sumber : OTC DIGEST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar