Minggu, 27 November 2011

gejala penyakit jantung

Dekompensasio Kordis
Suatu kegagalan jantung dalam memompa darah
Gambaran klinis dekompesasio kordis kiri :
1.  Sesak nafas.
2.  Pernafasan cheyne stokes.
3.  Batuk-batuk, mungkin hemoptu
4.  Sianosis.
5.  Ronhi basah halustidak nyaring di daerah basah paru-paru, hidrotoraks, kelainan fungsi.
6.  Suara serak.
7.  Kelainan jantung seperti pembesaran jantung, gallop, P2 mengeras dan split, takikardis dan lain lain.
8.  Tenakan vena jugularis masih normal ( maksimal 5 - 2 cm H2O ).
9.  BMR mungkin naik.
10.Kelainan pada foto rontgen : hilir membesar, di paru terlihat tayangan garis lebih banyak dari biasa, cor
     membesar.
Gambaran klinis dekompensasio kordis kanan :
1. Edema pretibial, edema presakral, asites dan hidrotoraks.
2. Tekanan vena jugularis meninggi, hepato jugularis eflux, pulsasi positif.
3.  Gangguan gastrointestinal :anoreksia, mual, muntah, meteorosis, rasa kembung di epigastrum.
4.  Pembesaran hati yang mula-mula lunak, tepi tajam, nyeri tekan; lama kelamaan menjadi keras, tumpul,

     tidak nyeri tekan. Mungkin ada gangguan hati.
5. Gangguan ginjal.
6. Hiponatremia,hipokalemia dan hipokloremia.
Penatalaksanaan :
1. Istirahat. Penderita akut harus beristirahat di tempat tidur.
2. Diit, makanan lunak dengan rendah garam.
3. Melakukan tindakan untuk memperkuat kontraksi jantung ( digitalis ) dan memperlambat frekuensinya.
4. Diuretik, memperlancar air seni. Diberikan pagi hari agar tidak mengganggu tidur penderita.
5. Aminofilin. Bentuk intravena. Tidak diberikan jika terdapat hipertensi. Kavein
6. Morfin, untuk mengurangi sesak nafas pada asma kardial dan edema paru-paru.
7. Pemberian O2 bila perlu.
8. Secara mekanik dengan pemasangan tornikuet pada 3 hari keempat ekstremitas.
9. Obat-obatan lain sedativa,kodein,antibiotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar